Foto: Jaring Aspirasi: Ketua DPRK Jayapura Ruddy Bukanaung saat menggelar reses di hari kelima masa persidangan I tahun 2025 di Jalan Durian, Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin
Sentani, sentani.news – Penataan pasar, tata kelola sampah, perbaikan pagar di lingkungan Pasar Pharaa, pembuatan talud bagi warga yang bermukim di Jalan Durian Kampung Yobeh hingga pengembangan daerah pariwisata di Kampung Ifar Besar, menjadi aspirasi yang ditampung oleh Ketua DPRK Jayapura Ruddy Bukanaung, saat menjalani agenda reses di hari kelima masa persidangan I tahun 2025 di tiga tempat, yakni Pasar Pharaa Sentani, Jalan Durian Kampung Yobeh dan Kampung Ifar Besar pada Daerah Pemilihan (Dapil) II.
Pada Kamis, 30 Januari 2025 Ruddy Bukanaung mendatangi Pasar Pharaa Sentani, Ketua DPRK Jayapura beraudiensi dengan sejumlah pedagang di Pasar Pharaa Sentani seperti pelaku usaha pasar (para pedagang) seperti penjual ikan, penjual sembako, penjual pecah belah, penjahit dan mama-mama Papua yang jualan di pelataran pasar, seperti jualan sayur, jualan sagu dan ikan asar, serta lain sebagainya.
Misalnya masalah penataan Pasar Pharaa Sentani, Ruddy menyebut, penataan pasar sebagai pemanfaatan ruang bagi para pedagang di Pasar Pharaa itu bisa tersedia. Sehingga, warga setempat dalam hal ini pelaku pasar (pedagang) mulai dari penjual ikan, penjual sembako, penjual pecah belah, penjahit dan mama-mama Papua yang jualan di pelataran pasar, seperti jualan sayur, jualan sagu dan ikan asar, serta lain sebagainya itu mereka meminta atau menyampaikan akan kebutuhan adanya penataan pasar.
“Supaya pemanfaatan ruang-ruang itu cukup tersedia bagi mereka. Karena ini menyangkut kenyamanan para pengunjung pasar. Jadi, kalau bisa di tata lebih baik lagi kedepannya dengan harapan bisa meningkatkan jumlah pengunjung di Pasar Pharaa dan juga bisa memberikan dampak positif bagi para pedagang dengan meningkatnya jumlah pendapatan mereka,” sebut pria yang akrab disapa RB.
Kemudian, ia juga menyampaikan persoalan yang diusulkan para pedagang terkait dengan aspirasi tata kelola sampah di areal pasar. Hal itu terbukti masih seringnya sampah menumpuk di depan pasar, yang membuat para pengunjung merasa risih saat datang belanja di pasar.
“Selanjutnya, ada juga usulan dari sisi keamanan di dalam pasar. Yang mana, mereka membutuhkan renovasi pagar lingkungan pasar itu yang mengalami ambruk atau rubuh kurang lebih sepanjang 60 meter,” bebernya.
Pada hari yang sama, Ketua DPRK Jayapura Ruddy Bukanaung mengunjungi Jalan Durian, Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Di Jalan Durian, Kampung Yobeh ini, kata Ruddy sapaan akrabnya, sebagian besar masyarakat menyampaikan usulan terkait pembuatan talud atau bronjong disepanjang bantaran sungai yang dekat dari pemukiman warga sekitar.
“Untuk di masyarakat yang tinggal di Jalan Durian Kampung Yobeh, itu kami turun kemarin guna bertemu dengan kelompok masyarakat yang bermukim di daerah bantaran sungai dan memang di bantaran sungai itu sudah mengalami abrasi. Karena tergerus dengan beberapa peristiwa bencana alam banjir. Jadi, ada potensi yang bisa membahayakan penduduk yang tinggal di sekitar bantaran sungai tersebut,” katanya.
“Sehingga, kedepannya ada kebutuhan untuk membuat bronjong atau dipasang talud sebagai pengaman di pinggiran bantaran sungai itu,” singkat Ruddy menambahkan.
Sementara itu untuk di Kampung Ifar Besar Distrik Sentani, masyarakat sekitar meminta adanya pengembangan pariwisata disana.
“Karena secara lokasi atau letak geografis itu, Kampung Ifar Besar sangat mudah dijangkau dari wilayah perkotaan, baik itu secara jarak tempuh maupun akses infrastruktur jalan yang sudah cukup baik. Namun potensi-potensi wisata yang ada disana itu belum dikembangkan secara maksimal,” terang Legislator Partai NasDem Kabupaten Jayapura ini.
Terkait reses di masa persidangan I, Ruddy menjelaskan, reses menjadi wadah bagi anggota DPRK Jayapura dalam menghimpun semua aspirasi masyarakat di setiap masa persidangan.
“Dari kunjungan reses tersebut, bertemu langsung dengan masyarakat di daerah pemilihan masing-masing, sangat banyak aspirasi yang berhasil dihimpun dan menjadi kewajiban bagi anggota DPRK Jayapura tersebut, untuk diperjuangkan sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen,” kata pria yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kabupaten Jayapura ini.
Selain itu, dirinya juga menambahkan, bahwa hasil reses merupakan bahan yang digunakan untuk menyusun pokok-pokok pikiran anggota DPRK, untuk menjadi telahan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Untuk itu, hasil reses disampaikan langsung kepada kepala daerah dalam rapat paripurna agar masyarakat mengetahui bahwa aspirasinya telah diperjuangkan untuk masuk ke dalam program pembangunan daerah,” tukas Ruddy Bukanaung, yang juga selaku Ketua PTMSI Kabupaten Jayapura ini. (FZM)